BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada saat ini,
sastra dianggap semakin penting. Bukan saja sastra diciptakan namun terus
diapresiasikan masyarakat untuk memperhalus budi dan memperkaya spiritual serta
hiburan. Penguasaan teori merupakan salah satu cara memahami karya sastra.
Karya sastra merupakan sebuah struktur yang terdiri atas unsur yang tersusun
secara bersistem. Membicarakan sastra yang bersifat imajinatif, berhadapan
dengan tiga jenis genre sastra, yaitu prosa , puisi dan drama. Prosa dalam
pengertian kesastraan juga disebut fiksi, teks naratif, atau wacana naratif.
Istilah fiksi dalam pengertian ini adalah cerita rekaan atau cerita khayalan.
Hal ini disebabkan karena fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak
menyaran pada kebenaran sejarah (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2007: 2). Sebagai
sebuah karya imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan
kemanusiaan, hidup dan kehidupan.
Salah satu
jenis prosa adalah novel.Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari
cerita pendek dan menceritakan kehidupan seseorang dengan lebih mendalam dengan
menggunakan bahasa sehari-hari serta banyak membahas aspek kehidupan manusia.
Novel juga diartikan sebagai suatu cerita prosa yang fiktif dengan panjangnya
tertentu yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang
refressentatif dalam suatu alur atau keadaan yang agak kacau atau kusut (Purba,
2010:62).Novel populer merupakan salah satu jenis novel berdasarkan
karakternya. Novel populer merupakan sebutan yang diberikan kepada novel-novel
yang mendapatkan antusiasme dari pembaca pada saat novel tersebut diluncurkan
atau dikeluarkan.
Novel populer
saat ini sangat diminati dibandingkan novel serius. Di samping lebih mudah
dipahami dan lebih mudah dinikmati, novel populer memberikan hiburan langsung
dari aksi ceritanya. Masalah yang diceritakan pun ringan-ringan, tetapi aktual
dan menarik. Tokoh-tokoh yang diciptakan adalah tokoh yang tidak berkembang
kejiwaannya dari awal hingga akhir cerita. Pada pemunculan pertama segala
keterangan dirinya sudah sepenuhnya diberikan sehingga ia bebas bergerak dari
satu peristiwa ke peristiwa lain, sebagai tokoh yang ciri-cirinya sudah
sepenuhnya kita ketahui (Sapardi Djoko Damono, 1981:89). Penggunaan istilah
karakter sendiri dalam berbagai literatur bahasa Inggris menyaran pada dua
pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh-tokoh cerita yang di tampilkan,
dan sebagai sikap ketertarikan, keinginan, emosi, dan prinsip moral yang
dimiliki tokoh-tokoh tersebut (Stanton, 1965: 17). Dengan demikian, karakter
dapat berarti pelaku cerita dan dapat pula berarti perwatakan. Antara seorang
tokoh dengan kualitas pribadinya erat berkaitan dalam penerimaan pembaca. Untuk
kasus kepribadian seorang tokoh, pemaknaan itu dilakukan berdasarkan kata-kata
(verbal) dan tingkah laku lain (non-verbal). Apa dan siapa tokoh cerita itu tak
penting benar selama pembaca dapat mengidentifikasi diri pada tokoh(-tokoh)
tersebut (Jones, 1968: 33), atau pembaca dapat memahami dan menafsirkan
tokoh-tokoh itu sesuai dengan logika cerita dan persepsinya.
Pada
novel-novel tertentu, tokoh utama biasanya hadir dalam setiap kejadian dan
dapat ditemui dalam setiap halaman novel yang bersangkutan. Seperti dalam novel
“Diary of A Wimpy Kid” oleh Jeff Kinney, tokoh Greg Heffley yang merupakan
tokoh utama hadir dalam setiap halaman.
Novel ini dikemas
kedalam sebuah jurnal harian yang ditulis oleh Greg Heffley sendiri. Greg menuliskan
tentang kesehariannya. Dalam jurnalnya kita dapat mengetahui bagaimana
perwatakan tokoh Greg Heffley ini. Dalam
“Diary of A Wimpy Kid”, Greg Heffley menokohkan siswa Amerika yang baru saja
masuk ke sekolah menengah pertama yang sangat memperdulikan tingkat
popularitasnya di sekolah dan bagaimana ia tampil di publik. Namun usahanya
seringkali gagal karena berbagai alasan. Greg yang saat itu baru masuk sekolah
menengah pertama mengalami masa-masa peralihan.
1.2 Permasalahan
Penelitian
1. Bagaimanakah
karakter Greg Heffley bila dilihat dari pendekatan psikologi remaja yang
tercermin dalam novel “Diary of A Wimpy Kid” ?
2. Faktor apa yang
menyebabkan terbentuknya karakter dalam tokoh Greg Heffley?
1.3 Tujuan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui karakter Greg Heffley secara mendalam dengan pendekatas psikologi
remaja.
2. Untuk
mengetahui faktor terbentuknya karakter dalam tokoh Greg Heffley.
1.4 Kegunaan
Penelitian
Adapun manfaat yang penulis harapkan
dari penilitian karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Menambahkoleksi
kepustakaan ilmiah mengenai penokohan dalam suatu novel bagi pembaca dan
penulis.
2. Sebagai bekal
pengalaman di bidang penelitian yang berhubungan dengan analisis psikologi
remaja dalam suatu karya sastra berupa novel.
3. Sebagai dasar
penelitian lebih lanjut di masa mendatang.
4. Sebagai bahan
yang perlu dikaji kebenarannya tentang teori yang disusun oleh penulis agar
sesuai dengan hasil penelitian yang diharapkan.
5. Meningkatkan
kemampuan apresiasi mahasiswa dalam menganalisis suatu tokoh cerita dari suatu hasil
karya sastra seperti novel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar