BAB II
Landasan Teori
Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia, analisis adalah proses pencarian jalan keluar
(pemecahan masalah) yang berangkat dari dugaan akan kebenaran atau penyelidikan
suatu peristiwa untuk mengetahui keberadaan yang sebenarnya (Fajri, 1999: 47),
jadi analisis adalah sebuah proses pencarian pemecahan masalah dalam rangka
mencapai tujuan menjadi unsur-unsur yang terpisah.
Novel salah
satu bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi, berasal dari bahasa
Italia yaitu novella yang secara harfiah memiliki arti sebuah barang baru yang
kecil dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa (Abrams
dan Nurgiantoro, 1995: 9). Analisis karya fiksi berupa novel menyaran pada
pengertian mengurai karya itu sendiri atas unsur-unsur pembentuknya tersebut
yaitu yang berupa unsur-unsur intrinsiknya (Nurgiantoro, 2007: 30).
Tokoh merupakan
salah satu unsur intrinsik pembentuk sebuah novel. Dalam sebuah novel, tokoh
memegang peranan penting, namun tak lepas dari hal tersebut, tokoh dalam novel
memegang peranan yang berbeda-beda. Ada yang penting dan ada pula tokoh
tambahan. Biasanya di dalam suatu cerita fiksi terdapat tokoh cerita atau
pelaku cerita. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suatu cerita disebut
tokoh utama. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam
novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,
baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Bahkan pada
novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap halaman buku
cerita yang bersangkutan. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan
selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan
plot secara keseluruhan. Sedangkan tokoh tambahan atau tokoh pembantu memiliki
peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani, dan
mendukung pelaku utama (Aminuddin, 1987: 79).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar