Selasa, 19 November 2013

Komunitas Pecinta Reptil



 
Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri khas yang membedakan reptilia dengan hewan lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Cara berjalannya yang melata membuat sebagian besar orang enggan untuk mendekati hewan ini, terutama ular. Setiap kali bertemu ular mereka langsung saja membunuhnya, padahal dengan berkurangnya jumlah populasi ular, mengakibatkan populasi tikus yang merupakan hama tersebut  meningkat, karena ular-ular yang biasa memangsa tikus berkurang jumlahnya dan pertumbuhan tikus semakin tidak terkendali. Untuk itu beberapa orang yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dan seputar hewan reptil dan amphibi di Depok bergabung dalam satu komunitas pecinta reptil – DeRIC (Depok Reptile – Amphibi Community) dengan mengadakan sosialisasi mengenai hewan reptil dan amphibi. Sosialisasi mengenai hewan reptil dan amphibi dirasa perlu untuk diadakan, karena masih melekatnya paradigma yang salah mengenai hewan reptil dan amphibi di masyarkat Indonesia. Disinilah DeRIC berperan serta kepada masyarakat memberikan pengarahan yang benar tentang reptil.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan, biasanya diadakan diberbagai institusi pendidikan, mulai dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi dan tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan sosialisasi di wilayah pemukiman penduduk. DeRIC akan menyampaikan informasi dan pengalaman pribadi para anggota DeRIC secara langsung dengan membawa hewan-hewan reptil dan amphibi DeRIC kepada masyarakat. Kedepannya DeRIC berencana untuk melakukan sosialisasi ini dengan sarana on-air yang memanfaatkan dunia komunikasi visual broadcasting dalam hal ini dunia pertelevisian maupun radio.

     
Seperti kegiatan sosialisasi di salah satu sekolah di Depok, kegiatan sosialisasi berpengaruh terhadap paradigma masyarakat mengenai semua ular itu berbahaya dan berbisa. Mereka dapat membedakan mana yang berbahaya dan mana yang tidak. DeRIC juga menjelaskan jika bertemu dengan ular, diharapkan untuk tidak langsung membunuhnya. Disarankan melapor kepada pihak yang lebih ahli dan melepaskannya di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, karena biasanya ular atau reptil yang ditangkap dari alam berkarakter liar dan berbahaya. Dengan membiarkan ular-ular tersebut tetap hidup maka kita juga ikut dalam menyeimbangkan populasi tikus hama yang kian hari meningkat.

Keramahanan setiap anggota DeRIC membuat nyaman peserta sosialisasi dan penyampaian materi sosialisasi yang tidak terlalu monoton membuat suasana menjadi semakin menyenangkan. Terlebih lagi jika banyak yang ingin bertanya, menunjukkan tertariknya mereka dengan reptil dan amphibi.
DeRIC berharap sumbangsih mereka terhadap pelestarian reptil menjadi berguna bagi generasi selanjutnya. Dan untuk generasi selanjutnya dapat turut melestarikan reptil dan amphibi. Semoga dengan perubahan paradigma dan lestarinya reptil dan amphibi, generasi selanjutnya masih dapat melihat reptil-reptil tersebut secara langsung tanpa harus melihatnya dalam bentuk fosil maupun berupa gambar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar