Selasa, 19 November 2013

KEMACETAN DI SEKITAR STASIUN BOJONGGEDE



Kemacetan memang bukan hal yang aneh lagi bagi warga Jakarta. Namun di daerahku, Bojonggede, kemacetan ini disebabkan hal yang menurut saya sangat bisa diatasi. Dengan adanya renovasi di sana-sini, stasiun Bojonggede semakin luas dan rapi. Perluasan area stasiun dengan memagari stasiun dan mengubah pintu masuk-keluar stasiun juga membuat stasiun tampak lebih teratur dan rapi. Lalu bagaimana dengan angkutan umum dan ojeg yang biasanya ngetem di pintu-pintu masuk stasiun kini lahan pangkalan mereka ditutup? Ya, ditutupnya pangkalan angkutan umum dan ojeg ini berimbas pada semakin sempitnya jalan raya Bojonggede karena para supir angkutan umum dan ojeg kini ngetem di bahu jalan. Ditambah lagi imbas dari pembersihan pedagang kaki lima. Para pedagang kini mau tak mau menjajakan dagangan mereka di pinggir-pinggir luar area stasiun.
Keadaan yang demikian menambah kemacetan yang memang sebelumnya sudah ada di area stasiun Bojonggede. Kemacetan tersebut sebenarnya dapat diatasi. Dengan kerjasama antara pihak stasiun Bojonggede dan warga pemilik tanah di sekitar stasiun, dapat menciptakan lahan terminal untuk angkutan umum dan ojeg yang sering sekali berhenti dan memakirkan kendaraan mereka seenaknya di pinggir jalan.
Terminal yang luas menurut saya dapat mengurangi kasus kemacetan di area stasin Bojonggede. Selain itu, para supir angkutan umum tujuan Perumahan Bambu Kuning – yang kini semakin sepi penumpang akibat pindahnya pintu masuk stasiun Bojonggede – dapat lebih mudah mengangkut penumpang. Dan akhirnya semua pihak dapat diuntungkan. Mulai dari pedagang kaki lima yang dapat menjajakan dagangannya di dalam terminal hingga para supir angkutan umum dan ojeg pun dapat dengan mudah dan teratur menunggu penumpang tanpa harus berhenti di bahu jalan yang mengakibatkan kemacetan.
Semoga kritik dan saran saya ini dapat terlaksana dan kemacetan di area stasiun Bojonggede dapat terselesaikan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar