Selasa, 08 Januari 2013

Usaha Manusia Dalam Mempertahankan Keindahan Dalam Bahasa Daerah Yang Terdapat Di Indonesia



     Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang bahkan diantaranya terancam punah. Untuk itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah seharusnya menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia serta tidak mudah terpengaruh dengan kebudayaan asing khususnya dalam mempertahankan keindahan dalam bahasa daerah yang terdapat di Indonesia.
     Indonesia selain memiliki keragaman adat budaya juga memiliki beragam bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, Bahasa Batak dan masih banyak lagi. Perkembangan zaman yang semakin maju dan canggih ini membuat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga terus mengalami perkembangan. Di zaman ini bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa-bahasa gaul yang diciptakan oleh para remaja dan lingkungan pergaulan mereka. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak menggunakan kosakata yang baik dalam berbicara. Jika mereka menggunakan bahasa yang baku untuk berbicara kepada teman, mereka akan diejek bahwa mereka tidak gaul, norak, dan bahkan dipandang sombong karena berbahasa yang baku. Padahal dengan membiasakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, dapat meningkatkan kecintaan kita kepada bahasa negeri sendiri.
     Penggunaan bahasa daerah sudah mulai menghilang. Kebanyakan dari mereka menggunakan bahasa Indonesia yang kurang baik atau nonformal. Menghilangnya penggunaan bahasa daerah dalam masyarakat dapat terjadi karena kesadaran mewariskan dan melestarikan bahasa daerah sendiri sedikit.
     Untuk mempertahankan keindahan dalam bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, kita dapat memulai dengan bahasa daerah asal sendiri. Dengan mempelajari dan menggunakan bahasa daerah asal maka kita turut melestarikan bahasa daerah Indonesia yang nantinya bisa kita turunkan kepada generasi kita selanjutnya agar tidak tergerus perkembangan zaman yang semakin maju dan canggih.

Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan



     Bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional yang juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90 persen warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnyaatau bahasa ibunya.
     Peran mahasiswa dalam mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan salah satunya dengan menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara tentunya dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia.

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN



A. DILIHAT DARI PENDEKATAN KESUSASTRAAN
      Ilmu Budaya Dasar semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berhasal dari bahasa latin humanus,yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus.
      Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusian seperti seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti hal nya ilmu bahasa.
      Seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif, karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
      Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa.
      Manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudahkan sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan degan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia ada dua macam prosa yaitu :
· Prosa lama :
1. dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara

· Prosa baru :
1.cerita pendek
2.roman / novel
3.biografi
4.kisah
5.otobiografi

C. NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PROSA FIKSI
     Sebagai seni yang berpondasi cerita, pasti dan harus dalam karya sastranya mengandung nilai-nilai moral, pesan, dan berbagai cerita.
Adapun point-point yang dapat kita peroleh melalui membaca prosa, antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan rasa gembira atau senang
2. Prosa fiksi memberikan suatu informasi didalamnya
3. Prosa fiksi memberikan warisan budaya
4. Prosa dapat memberikan suatu penyesuaian wawasan.

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG MENGHUBUNGKAN DENGAN PUISI
     Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya,apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya.
     Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
     Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.
     Didalam Ilmu Budaya dasar kita menemukan penyajiaan puisi, adapun yang mendasarinya, yaitu :
1. Adanya hubungan didalam pembuataan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Adanya suatu rasa insyaf atau sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian
3. Puisi dan keinsyafan sosial.

     Dapat disimpulkan bahwa konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan sangat memegang peranan penting karena seni  adalah cerminan dari nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam masyarakat sejak lama, seni juga membuat orang yang ingin mengutarakan pendapat atupun gagasannya menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi secara normatif.

Referensi: Nugroho, W. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Universitas Gunadarma Jakarta.

Hubungan Manusia Dengan Pandangan Hidup Atau Falsafah Budaya Indonesia



     Pandangan Hidup Juga Disebut Dengan Falsafah Hidup Yang Berarti Mencari Suatu Kebenaran Dan Kebenaran Itu Bisa Dicari Oleh Siapa Saja. Pandangan Hidup Adalah Dasar Untuk Membimbing Kehidupan Manusia Baik Rohani Maupun Jasmani. Dalam Kehidupan Manusia, Pandangan Hidup Berperan Penting Untuk Memegang Teguh Pada Pendirian Karena Pandangan Hidup Merupakan Sebuah Titik Tuju Sehingga Dengan Adanya Pandangan Hidup, Manusia Jadi Berpegang Teguh Pada Pendiriannya.
     Manusia Adalah Bagian Dari Pandangan Hidup. Dalam Kehidupan Tidak Ada Seorangpun Manusia Yang Tidak Memiliki Pandangan Hidup. Apapun Yang Dikatakan Manusia Adalah Sebuah Pandangan Hidup, Karena Dapat Dipengaruhi Oleh Pola Pikir Tertentu Pada Setiap Individu.

Hubungan Manusia dengan Kebudayaan


Definisi Manusia
     Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia merupakan bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani, namun tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. Sedangkan menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, manusia merupakan mahluk yang paling mulia. Manusia merupakan mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki tiga dimensi yaitu badan, akal dan ruh.

Definisi Budaya atau Kebudayaan
     Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata Latin Colere yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture kadang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “kultur”.
     Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

     Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (Cultural-Determinism). Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Sedangkan menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
     Dapat diperoleh bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
     Adapun faktor yang dapat mempengaruhi diterimanya suatu unsur kebudayaan baru sebagai berikut:
·         Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontrak
·         Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
·         Corak struktur sosial suatu masyarakat
·         Adanya unsur kebudayaan yang telah menjadi landasannya sebelumnya
·         Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh masyarakat.

Manusia sebagai perilaku kebudayaan yakni dapat dipandang setara yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
· Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya
· objektifitas, proses masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
· Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik.
     Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia.