Selasa, 08 Januari 2013

Hubungan Manusia dengan Kebudayaan


Definisi Manusia
     Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia merupakan bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani, namun tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. Sedangkan menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, manusia merupakan mahluk yang paling mulia. Manusia merupakan mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki tiga dimensi yaitu badan, akal dan ruh.

Definisi Budaya atau Kebudayaan
     Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata Latin Colere yang berarti mengolah atau mengerjakan. Dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture kadang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “kultur”.
     Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

     Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (Cultural-Determinism). Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Sedangkan menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
     Dapat diperoleh bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
     Adapun faktor yang dapat mempengaruhi diterimanya suatu unsur kebudayaan baru sebagai berikut:
·         Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontrak
·         Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
·         Corak struktur sosial suatu masyarakat
·         Adanya unsur kebudayaan yang telah menjadi landasannya sebelumnya
·         Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh masyarakat.

Manusia sebagai perilaku kebudayaan yakni dapat dipandang setara yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap:
· Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan dirinya dalam membangun dunianya
· objektifitas, proses masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
· Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat hidup dengan baik.
     Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar