Definisi Manusia
Menurut
Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia merupakan bhineka, tetapi tunggal.
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani, namun tunggal karena jasmani dan
rohani merupakan satu barang. Sedangkan menurut Omar Mohammad Al-Toumy
Al-Syaibany, manusia merupakan mahluk yang paling mulia. Manusia merupakan
mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki tiga dimensi
yaitu badan, akal dan ruh.
Definisi Budaya atau Kebudayaan
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture
yang berasal dari kata Latin Colere yang berarti mengolah atau
mengerjakan. Dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture
kadang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai “kultur”.
Budaya
merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herkovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri
(Cultural-Determinism). Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Sedangkan menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Dapat
diperoleh bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Adapun
faktor yang dapat mempengaruhi diterimanya suatu unsur kebudayaan baru sebagai
berikut:
·
Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontrak
·
Pandangan hidup
dan nilai-nilai yang dominan
·
Corak struktur
sosial suatu masyarakat
·
Adanya unsur
kebudayaan yang telah menjadi landasannya sebelumnya
·
Dapat dengan
mudah dibuktikan kegunaannya oleh masyarakat.
Manusia sebagai perilaku kebudayaan yakni dapat
dipandang setara yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tercipta
melalui tiga tahap:
· Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan
dirinya dalam membangun dunianya
· objektifitas, proses masyarakat menjadi realitas
obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan
manusia
· Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali
oleh manusia, yakni manusia yang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar
dapat hidup dengan baik.
Dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar