KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami.
Sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang
PEMASARAN.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal hingga akhir.
Depok, Juni 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ………………………………………………………………..
i
Daftar Isi ……………………………………………………………….. ii
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………. ..1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………1
Bab II : Pembahasan
2.1 Definisi Pemasaran …………………………………3
2.2 Permasalahan Pemasaran Wirausaha ……………............……4
2.3 Unsur Pemasaran …………………………………………4
2.4 Kendala Pemasaran ……………………………............……6
2.5 Solusi Kendala Pemasaran ………………………...........…10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Berwirausaha dapat memberikan manfaat
ekonomi sepanjang waktu baik bagi diri sendiri ataupun perkembangan
perekonomian suatu bangsa. Memulai usaha atau mengembangkan bisnis usaha yang
sudah ada, sudah pasti memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu
dihadapkan pada ketidakpastian dan risiko yang tinggi. Risiko di dalam hal ini
merupakan suatu kendala di dalam berwirausaha yang berasal dari berbagai macam
faktor, salah satunya adalah aspek pemasaran yakni mengenai bagaimanakah cara
produk kita dapat terjual dengan kuantitas yang tinggi, dikenal masyarakat luas
dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang besar.
Di dalam berwirausaha haruslah memiliki
kejelian di dalam melihat peluang pasar yang akan digunakan. Karena aspek pasar
akan sangat mempengarui omset penghasilan dari suatu usaha yang dijalankan
tadi, omset dari penghasilan itu sendiri tentunya juga akan menentukan
berlangsung atau tidaknya suatu usaha yang dijalankan. akan tetapi sering kita
jumpai para wirausaha kita sering tidak memperdulikan hal-hal yang berkaitan
dengan strategi-strategi pemasaran, pada umumnya mereka hanya mengoptimalkan
hal-hal mengenai produk secara keseluruhan baik kualitas ataupun varietas.
Walaupun faktor produk juga merupakan faktor yang sangat penting di dalam
berwirausaha, terkenalnya brand atau merk suatu produk tidak akan lepas
dari aspek pemasaran itu sendiri, tetapi para wirausahawan pada umumnya tidak
mengetahui apa yang menjadi penyebab mengapa pemasaran produk mereka gagal.
Apabila suatu pemasaran produk di dalam
berwirausaha mengalami kendala maka dapat ditafsirkan penjualan produk tadi
akan tidak optimal bahkan usaha itu sendiri akan bangkrut dan mengalami
kerugian yang besar. Berlandaskan dari hal-hal tersebut maka penulis di dalam
makalah ini akan membahas mengenai upaya mengatasi kendala pemasaran di dalam
berwirausaha yang diharapkan mampu memberi solusi di dalam mengatasi
kendala di dalam berwirausaha.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat
ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah seperti :
1.
Kendala – kendala apakah yang sering terjadi pada pemasaran?
2.
Definisi serta solusi dalam kendala pemasaran
1.3
TUJUAN PENULISAN
Ada pula tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah, seperti berikut :
1.
Memberikan solusi-solusi yang mungkin dapat
meningkatakan pemasaran.
2.
Lebih
memahami arti pemasaran dalam berwirausaha.
2.
Untuk mengetahui kendala-kendala yang ada dalam pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PEMASARAN
1.
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
2.
Pemasaran
adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya
itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.
3.
Pemasaran
adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang
atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa.
Hasil dari suatu studi lintas negara yang
dilakukan oleh James dan Akrasanee (1988) di dalam Tulus T.H. tambunan
menyatakan di sejumlah negara ASEAN menunjukan bahwa pemasaran adalah termasuk growth
constraints yang dihadapi oleh banyak pengusaha kecil dan menengah (masalah
ini dijumpai tidak terlalu serius di Singapura). Studi ini menyimpulkan bahwa
jika UKM yang di dalamnya terdapat para wirausahawan tidak melakukan perbaikan
yang cukup di semua aspek-aspek yang terkait dengan pemasaran seperti kualitas
produk dan kegiatan promosi maka sulit sekali bagi UKM untuk dapat turut
berpartisipasi dalam era perdagangan bebas.
Definisi
pemasaran sebenarnya tidaklah netral, pemasaran dapat didefinisikan tergantung
pada pihak-pihak yang berada didalamnya. Beberapa definisi pemasaran sebagai berikut:
WY. Stanton, bahwa pemasaran
adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan
untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial.
H. Nystrom
mendefinisikan pemasaran sebagai suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa
dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Philip dan Duncan menjelaskan
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau
dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
Menurut Asosiasi
Pemasaran Amerika Serikat / American Marketing Association menjelaskan
bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan
pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Kesimpulan yang
dapat kita ambil bahwa pemasaran adalah konsep sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain.
2.2 PERMASALAHAN
PEMASARAN DALAM BERWIRAUSAHA
Suatu jenis usaha yang mampu bertahan
dalam menghadapi segala permasalahan yang ada dan mampu menang dalam persaingan
bisnis adalah mereka yang mampu membaca peluang pasar dengan memenuhinya dan
memproduksi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Suatu usaha yang berhasil mencapai
tujuannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan barang
dan jasa. Hal ini adalah tugas dari fungsi pemasaran untuk jeli membaca setiap
peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya.
Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi
perkembangan suatu usaha seperti pada UKM pada saat memulai usahanya. Di dalam
hal ini para wirausahawan haruslah jeli dan mencari jalan yang dianggap paling
jitu untuk mengantisipasi kegagalan pemasaran di dalam berwirausaha tersebut.
Kesalahan Pemasaran pada dasarnya akan berpengaruh langsung terhadap omset
penjualan suatu produk yang ditawarkan.
2.3 UNSUR-UNSUR PEMASARAN
1. Produk-(Product)
Merupakan barang fisik, jasa ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama yang perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun bauran pemasaran selanjutnya yang sesuai dengan jenis produk tersebut.
Merupakan barang fisik, jasa ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama yang perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun bauran pemasaran selanjutnya yang sesuai dengan jenis produk tersebut.
2. Harga/tarif (Price)
Merupakan sejumlah uang yang harus
dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh produk hasil perusahaan. Dalam
mempertimbangkan harga harus diperhatikan tingkat permintaan produk, perkiraan
biaya produksi, harga produk pesaing, situasi dan kondisi persaingan serta
pasar sasaran, Groth (Journal of management decision, 1995).
3. Tempat(Place)
Merupakan perencanaaan dan pelaksanaan program penyaluran produk melalui lokasi pelayanan yang tepat, sehingga produk berada pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel channels ) sedangkan untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.
Merupakan perencanaaan dan pelaksanaan program penyaluran produk melalui lokasi pelayanan yang tepat, sehingga produk berada pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel channels ) sedangkan untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.
4. Promosi(Promotion)
Merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk kepada para pelanggan (konsumen), sehingga para pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong untuk melakukan pembelian.
Orang (People); adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.
Merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk kepada para pelanggan (konsumen), sehingga para pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong untuk melakukan pembelian.
Orang (People); adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.
5. Sarana
Fisik (Physical Evidence)
Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang,dll.
Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang,dll.
6. Proses(Process)
Mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.
Mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.
2.4 KENDALA-KENDALA PEMASARAN
Di dalam kendala pemasaran di bagi menjadi
dua aspek yaitu aspek internal dan aspek
eksternal.
A. Kendala Internal
Jika di lihat dari aspek
internal permasalahan pemasaran di dalam berwirausaha yakni sebagai berikut :
1.
Perencanaan strategi pemasaran
tidak matang.
Perencanaan strategi pemasaran sering tidak
diperhatikan oleh para wirausahawan. Mereka melakukan distribusi pemasaran
produk miliknya tidak berdasarkan aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa
direncanakan terlebih dahulu. strategi pemasaran tidak dibuat secara matang
akan menimbulkan pemasaran tidak diorientasikan kepada pelanggan dan membuat
produk tersebut tidak laku dijual.
2.
Target pasar yang terlalu lebar
Target pasar yang terlalu lebar pada dasarnya
merupakan kesalahan di dalam perencanaan suatu usaha yang tidak dipertimbangkan
terlebih dahulu. para pebisnis biasanya menetapkan tujuan target pemasaran
kepada semua orang, mereka hanya berpikiran hanya ingin memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya di dalam usahanya itu tanpa memikirkan faktor-faktor
lainnya. jikapun produk dan atau jasa yang ditawarkan bisa digunakan oleh semua
orang, namun perlu kita ketahui tidak semua orang datang untuk membeli produk
kita maka dari hal itu perlu ada spesifikasi pasar khusus untuk menempatkan
produk kita dimana ditempat itu produk kita dibutuhkan oleh banyak orang.
3.
Target pasar yang salah
Target pasar yang salah merupakan suatu hal
yang sering terjadi di dalam berwirausaha. Seharusnya perlu perencanaan yang
matang sebelum menetapkan target pasar ataupun target konsumen. para
wirausahawan kadang menjual produknya ke sasaran konsumen yang tidak tepat, hal
ini membuat produk yang ditawarkan tidak diminati oleh konsumen. Misalnya,
seorang pengusaha menjual produk lukisan dan target pasarnya adalah masyarakat
di daerah pemukiman yang mereka berpenghasilan pas-pas-an ataupun pada daerah
kumuh. Sudah dapat dipastikan omset penjualan produk mereka akan sangat rendah.
4. Tidak melaksanakan bauran pemasaran (Marketing Mix) secara optimal.
Yaitu tidak ada pengujian efektivitas iklan,
harga, kemasan produk. Biasanya seorang wirausahawan di dalam pembuatan iklan
tidak efektif atau dalam kata lain dapat disebutkan iklan yang dibuat tersebut
tidak membuat para konsumen yang berpotensi sadar akan barang atau jasa
tertentu dan kebutuhan mereka akan barang dan jasa tersebut selain hal tersebut
para wirausahawan kita biasanya tidak bisa memahami kebutuhan pelanggan.
Seorang wirausahawan kadang tidak mengetahui apa yang paling penting buat
pelanggan atau konsumennya. Walaupun, harga yang ditawarkan murah dan barangnya
berkualitas, kadang seorang wirausaha tidak melaksanakan pelayanan yang baik
cepat dan memuaskan. Selain hal tersebut kadang para wirausahawan tidak memperhatikan
tempat atau lokasi di dalam hal penawaran produknya padahal hal ini sangatlah
penting sebagai pendukung tingginya tingkat penghasilan para wirausahawan.
5. Masalah
pemasaran yang dipengaruhi oleh harga.
Yang merupakan bagian dari bauran
pemasaran, wirausahawan kita di dalam penawaran harga produknya sering
memberikan penawaran harga yang tidak terjangkau, ataupun yang terjadi adalah
kesalahan penetapan harga oleh para wirausaha. Dan menganggap harga merupakan
variabel terpisah dari bauran pemasaran yang lain, bukan merupakan unsur
intrinsik dari segi penentuan posisi pasar.
6. Sasaran
dan tujuan yang kurang tepat.
Setiap usaha baru hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan
yang akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang.
Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang melibatkan manajemen dan
program pemasaran pada arah yang terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut
mudah mengalami perubahan oleh wiraswastawan dan dianggap bisa
dikendalikan. Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah
berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan
menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakamanan bagian manajemen.
7. Jumlah
pemasok yang tidak mencukupi.
Pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah
faktor, seperti harga, waktu penyerahan, kualitas, bantuan manajemen, dan
lain-lain. Pada beberapa kasus, di mana bahan mentah langka atau hanya ada
beberapa pemasok bahan mentah atau suku cadang tertentu, wiraswastawan
mempunyai kendali yang kecil atas keputusan. Karena harga pasokan, waktu
penyerahan, dan lain-lain mempunyai dampak pada banyak keputusan
pemasaran, penting sekali memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana
pemasaran.
8. Manajemen
yang tidak terorganisir.
Sangat
penting bagi suatu organisasi jika ingin memproduksi sebuah barang/jasa yang
baru untuk memberikan tanggung jawab terhadap dampak dalam perencanaan pasar
dari wiraswastawan. Banyak pemasaran yang di launching tanpa melakukan manajemen apapun. Hal ini berdampak fatal
bagi para wiraswastawan.
9. Recana finansial yang tidak diatur
secara matang.
Dalam
sebuah pemasaran produk baru, hal yang paling penting adalah mengatur finansial
serta memikirkannya secara matang dan rapi. Rencana finansial hendaknya
menguraikan kebutuhan finansial dari usaha baru tersebut.
B. Kendala Eksternal
Sedangkan
kendala eksternal pemasaran di dalam berwirausaha dapat di rinci sebagai
berikut :
10. Tekanan-tekanan
persaingan.
Baik di pasar domestik
dari produk-produk serupa buatan UB dan impor, maupun di pasar ekspor. Saat
ini, di Negara-negara Asia yang terkena krisis seperti Indonesia, Filipina dan
korea selatan, masalah pemasaran bisa menjadi masalah serius, karena sebagai
salah satu efek dari krisis tersebut akses ke kredit bank menjadi sulit (kalau
tidak dapat dikatakan tertutup sama sekali).
11. Kekurangan informasi yang akurat
dan up to date.
Mengenai peluang-peluang
pasar di dalam maupun diluar negeri dan peraturan-peraturan mengenai tata niaga
pemasaran regional atau internasional di dalam konteks AFTA, Masyarakat Eropa
(UE) dan WTO / GATT dan aspek-aspek legal lain seperti kesepakatan-kesepakatan
internasional mengenai larangan penggunaan buruh, anak-anak, lingkungan hidup,
dan hak asasi manusia (HAM) yang dikaitkan dengan perdagangan internasional.
12. Dumping dan Anti Dumping.
Kebijakan ini membuat para pengusaha
kita manjadi terhambat di dalam menembus pasar global atau paling tidak dapat
mempertahankan pangsa ekspor ke luar negeri. Dengan kebijakan Dumping ataupun
Anti Dumping negara tujuan ekspor para wirausahawan mampu menjual barang yang
serupa seperti yang kita ekspor dengan harga yang lebih murah ataupun
sebaliknya mereka membeli barang ekspor wirausahawan kita dengan harga yang
sangat murah.
13. Masalah pada lingkungan
kebudayaan.
Evaluasi
perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada populasi menurut
demografi (contohnya, dampak ledakan penduduk atau pertumbuhan para
manula dalam komposisi penduduk), perubahan sikap (seperti cintailah
produk buatan dalam negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja,
tuntutan upah minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin mempunyai
implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para ahli tertentu
mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe manajer teknis).
Wiraswastawan harus membangun tim manajemen efektif dan memberikan
tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
14. Timbulnya rasa persaingan ataupun
lingkungan saing.
Sebagian
besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial dari perusahaan
yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan
hendaknya membuat rencana pemasaran yang menguraikan strategi paling
efektif dalam lingkungan persaingan.
15. Kekurangan dan tidak meneliti bahan
mentah yang dibutuhkan.
Juga
cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi
wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan sensitif
terhadap ancaman adanya kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan
bahan mentah, wiraswastawan harus membuat perencanaan sumber alternatif
dari bahan mentah tersebut. Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan
bahan mentah. Mungkin sangat sulit mendapatkan sumber alternatif yang
mapan. Akan tetapi, kesadaran akan resiko akan menyelamatkan
wiraswastawan dalam mempertahankan usahanya dan memungkinkan mereka
mendiversifikasi usahanya atau menutup usaha sebelum mengalami kerugian besar.
Dan
berikut ini adalah beberapa masalah pemasaran yang sering timbul di sekitar
kita, sebagai berikut :
16. Rendahnya kemampuan
tawar-menawar.
Kemampuan
wirausaha dalam penawaran produk yang dihasilkan masih terbatas karena
keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga ada kecenderungan produk-produk yang
dihasilkan dijual dengan harga yang rendah.
17. Kurang tersedianya informasi pasar.
Informasi pasar merupakan faktor yang
menentukan apa yang diproduksi, di mana, mengapa, bagaimana dan untuk siapa
produk dijual. Dengan keuntungan terbaik. Oleh sebab itu informasi pasar yang
tepat dapat mengurangi resiko usaha sehingga pedagang dapat beroperasi dengan
margin pemasaran yang rendah dan memberikan keuntungan bagi pedagang itu
sendiri, produsen dan konsumen.
18. Rendahnya kualitas sumber
daya manusia
Sumber daya manusia, khususnya untuk para wirausahawan di
daerah pedesaan masih sangat rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini
tidak pula didukung oleh fasilitas pelatihan yang memadai, sehingga penanganan
produk masih belum baik.
19. Kurang jelasnya jaringan
pemasaran.
Produsen dan/atau pedagang dari daerah sulit
untuk menembus jaringan pemasaran yang ada di daerah lain karena pihak-pihak
yang terlibat dalam jaringan pemasaran tersebut dan tempat kegiatan berlangsung
tidak diketahui. Di samping itu, tidak diketahui pula aturan-aturan yang
berlaku dalam sistem tersebut. Hal ini menyebabkan produksi yang dihasilkan
mengalami hambatan dalam hal perluasan jaringan pemasaran.
20. Berfluktuasinya harga.
Harga produksi hasil pangan yang selalu
berfluktuasi tergantung dari perubahan yang terjadi pada permintaan dan
penawaran. Naik turunnya harga dapat terjadi dalam jangka pendek yaitu per
bulan, per minggu bahkan perhari atau dapat pula terjadi dalam jangka panjang.
Pada saat musim produk melimpah harga rendah, sebaliknya pada saat tidak musim
harga meningkat drastis.
2.5 SOLUSI KENDALA PEMASARAN
Dari 20
kendala pemasaran yang telah dirumuskan diatas, maka kami ingin memberi 3
solusi dari 3 kendala yang ada. Solusi untuk masalah yang telah kami pilih
diantaranya adalah :
1.
SOLUSI
: UNTUK KENDALA PEMASARAN NOMER 1 (STRATEGI PEMASARAN YANG TIDAK
MATANG)
Sebelum seorang wirausahawan memasarkan suatu
produk maka diperlukan suatu perencanaan yang jelas dan matang agar tidak
terjadi kendala yang menyebabkan kerugian di dalam memproduksi suatu produk
ataupun akibat yang bersifat negatif lainnya terhadap produksi seperti
rendahnya omset pembelian oleh konsumen. Untuk mempertajam fokus dari
rencana pemasaran, seorang wirausahawan harus mengenal pasar dengan sempurna.
Untuk melaksanakan hal itu di dalam perencanaan pemasaran diperlukan berbagai
langkah yang harus dilaksanakan didalamnya yakni sebagai berikut :
A.
Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Seorang wirausaha
seharusnya melakukan penelitian atau riset pasar sebelum memulai usaha.
Riset pasar haruslah diarahkan kepada aspek atau kebutuhan konsumen, yakni
dapat diketahui melalui riset dengan aspek sebagai berikut :
1)
Berapa Usia Konsumen
2)
Jenis Kelamin (pria atau wanita)
3)
Apa pendidikan mereka
4)
Berapa penghasilan mereka
5)
Apa Jabatan mereka
6)
Apa yang menjadi pilihan mereka dalam membeli
7)
Produk, jasa-jasa pelayanan, dan manfaat apa yang
mereka beli dari produk tadi
8)
Bagaimana pola beli konsumen
9)
Cara menarik konsumen (Promosi, iklan)
10) Cara
memperoleh lebih banyak pelanggan.
B. Memilih pasar
sasaran khusus (special target market)
Setelah seorang wirausahawan mengetahui mengenai
sesuatu hal tentang produk yang diinginkan oleh konsumen maka langkah yang
harus diambil oleh seorang wirausahawan selanjutnya adalah memilih pasar
sasaran khusus. Ada
tiga jenis pasar sasaran khusus yaitu pasar individual (individual market),
pasar khusus (niche market), segmentasi pasar (market segmentation).
C. Menempatkan
strategi pemasaran dalam persaingan
Strategi pemasaran pada
dasarnya sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada.
Persaingan dapat berasal dari domestik ataupun dari luar ataupun pasar eksport
maka dari itu diperlukan strategi-strategi tersendiri di dalam hal ini. Ada enam strategi untuk
memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing :
1)
Berorientasi
pada pelanggan (customer orientation) produk di buat sesuai dengan
kebutuhan konsumen atau produk dibuat seperti keinginan konsumen sehingga
menciptakan kepuasan konsumen apabila produk tersebut di pakai.
2)
Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total
Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien dan tepat.
3)
Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan
perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan dan kenikmatan.
4)
Inovasi (innovation), yakni harus berkonsentrasi
untuk berinovasi dalam produk, jasa maupun proses. Suatu produk diperlukan
suatu inovasi di dalam strategi penjualannya agar pelanggan atau konsumen tidak
bosan dengan strategi pemasaran yang telah dibuat sebelumya. Maka dari itu
bagian pemasaran haruslah cermat di dalam melihat situsi pasar.
5)
Kecepatan (speed) atau disebut juga Time
Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk: Kecepatan untuk
menepatkan produk baru di pasar dan kecepatan memperpendek waktu untuk
merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan. (customer respone time)
6)
Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
D. Pemilihan
strategi pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah
paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar
sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik
para konsumen seharusnya para wirausahawan dapat merekayasa indikator yang
terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe,
product, price, place, promotion.
2. SOLUSI : UNTUK KENDALA PEMASARAN NOMER 4
(MELAKSANAKAN BAURAN PEMSARAN ATAU MARKETING MIX SECARA TEPAT)
Cara pengusaha mempengarui konsumennya
merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan secara matang serta
perlu dilakukan tindakan-tindakan konkrit dan terprogram. Untuk keperluan
tersebut pengusaha melakukan tindakan-tindakan yang dipadukan dan disebut
Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Tindakan itu terdiri dari lima macam yaitu mengenai probe, Product, price, place
dan promotion, perpaduan antara lima
macam aspek tersebut merupakan senjata yang harus dimiliki oleh para wirausaha
di dalam memasarkan produknya, yang akan diuraikan sebagai berikut :
A. Penelitian
dan Pengembangan pasar atau Probe
Penelitian
dan Pengembangan pasar atau Probe dilakukan dengan berbagai cara
yakni sebagai berikut :
1. Berorientasi
pada konsumen
Pada suatu usaha di dalam
pengembangan pasar diperlukan suatu sikap yang menekankan kepada kepuasan para
pelanggan ataupun konsumen.
2. Kualitas
Agar produk yang diciptakan
oleh para wirausahawan mampu diterima di pasar internasional maka seharusnya
seorang wirausahawan mampu meningkatkan kualitas barang yang dibuatnya.
Perbaikan kualitas suatu produk terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
3. Kenyamanan
Untuk memberikan pelayanan
yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Lokasi
usaha harus dekat dengan pelanggan.
b. Berikan kemudahan-kemudahan kepada
pelanggan
c. Tentukan
jam kerja yang menyenangkan
d. Tetapkan
apakah barang perlu diantar atau tidak
e. Berikan
kemudahan untuk menggunakan cara kredit
4. Inovasi
Perubahan pasar yang sangat
cepat menuntut seorang wirausahawan harus secara terus menerus melakukan
inovasi terhadap produknya, agar tidak ditinggal oleh para pelanggannya.
Beberapa bentuk inovasi yang lazim digunakan adalah bentuk produk baru,
perbedaan teknik / cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
5. Kecepatan
Kecepatan disebut Time
Compression management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu : mempercepat
produk baru ke pasar, dan memperpendek waktu dalam merespons permintaan
pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau
menyampaikannya.
6. Pelayanan
dan Kepuasan Pelanggan
Seorang wirausaha haruslah
mengetahui bahwa cara yang terbaik untuk menarik dan mempertahankan
pelanggan adalah menyajikan sebuah pelayanan yang baik yang tidak dapat
disaingi oleh pesaing lainnya.
B. Produk
(product)
Pengusaha
dapat mempengarui konsumennya lewat produk yang ditawarkan kepada konsumennya
itu, maka dari itu produk haruslah dibuat dengan baik dan berkualitas agar
produk diminati oleh para konsumen. Disamping itu seorang pengusaha dapat pula
memberikan harga yang rendah serta memberikan diskon / potongan harga,
mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara penetapan
harga semacam ini akan menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera
melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas
waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.
C. Tempat
(place)
Tempat
yang strategis, menyenangkan, aman dan efisien merupakan tempat yang menarik
bagi konsumen.
D. Harga
(price)
Wirausaha di dalam menentukan harga
yang tepat haruslah memerlukan banyak pilihan yang berdasarkan pada informasi,
fakta, dan analisis di lapangan. Wirausaha harus mempertimbangkan berbagai
faktor sebelum menentukan harga. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yakni
sebagai berikut:
1. Biaya barang dan jasa.
2. Permintaan dan
penawaran pasar.
3. Antisipasi volume
penjualan produk dan jasa.
4. Harga
pesaing
5. Kondisi
ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psiklogis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas
permintaan).
E. Promosi
Promosi
adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen
mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan barang dan
jasa agar diketahui, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen. Komponen-komponen
strategi promosi mencakup:
1. Iklan, melalui media
cetak(majalah, surat
kabar) atau elektronik (radio, dll)
2. Penjualan langsung.
3. Promosi penjualan
4. Publisitas.
5. Waraniaga mempromosikan
barang langsung.
3. SOLUSI:
UNTUK KENDALA PEMASARAN NOMER 12
(DUMPING/ANTI DUMPING ATAU BEKERJA SAMA DENGAN WIRAUSAHAWAN LUAR NEGRI)
Wirausaha dapat mengadakan
kerja sama dengan pengusaha luar negeri, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat
menjalin hubungan yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Selain hal
tersebut untuk masalah kebijakan-kebijakan ekspor yang menghambat perkembangan
usaha dan telah ditetapkan oleh suatu negara pengimpor seperti dumping ataupun
anti dumping dapat dipecahkan secara bersama-sama, agar masing-masing pihak
tidak ada yang dirugikan. Selain hal itu seorang wirausaha dapat bekerja sama
di dalam menciptakan produk bersama-sama, saling tukar menukar keahlian ataupun
IPTEK agar produksi produk kita semakin maju dan menyebar di seluruh dunia.
makatihh...
BalasHapus